Selasa, 26 Januari 2010

GEMPA HAITI KEHENDAK ALLAH

Bencana gempa bumi yang berkekuatan 7 skala richter telah meluluh lantakkan ibu kota Negara Haiti, Port au Prince, pada hari Selasa tanggal 12 Januari 1010 pukul 17.53 waktu setempat atau hari Rabu tanggal 13 Januari 2010 pukul pukul 03.53 WIB.. Menurut laporan USGS ( United Stated Geology Survey) , pusat gempa tersebut hanya berjarak sekitar 15 Km dari Haiti pada kedalaman 8 Km di bawah permukaan laut, tepatnya 18,45 derajat lintang utara dan 72,44 bujur timur. Setelah gempa utama terjadi , diikuti pula oleh gempa susulan yang berkekuatan 5,9 SK dan 5,5 SK serta tsunami. Ibu kota Port au Prince mengalami kerusakan sangat parah, sebuah rumah sakit umum runtuh total, bahkan istana Presiden hancur. Pada hari kejadian tersebut, diperkirakan lebih dari 100 ribu orang korban meninggal dunia dan ratusan ribu warga lainnya kehilangan tempat tinggal akibat rumah-rumah warga dan bangunan pemerintah rusak total. Gempa tersebut merupakan gempa paling kuat yang pernah mengguncang Haiti dalam kurun waktu 200 tahun terakhir.







Bangunan yang Luluh lantak










Barak penampungan korban gempa


Para korban bencana berkumpul di tempat penampungan tanpa tenda di tengah lapangan atau jalan raya , mereka menunggu bantuan dari mana saja di dunia ini.

Beberapa hari setelah bencana tersebut, prisiden Haiti Rene Preval mengkuatirkan akan terjadinya aksi kriminal, sebab menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penjara utama Haiti telah ambruk akibat gempa. Para penjahat yang sudah kabur dan selamat dikuatiran akan melakukan aksi penjarahan dan perampokan pada bangunan-banguan yang tidak terjaga. Sementara 2 juta orang penududuk

Haiti masih berada pada taraf termiskin dan bencana tersebut memperparah keadaan seluruh penduduk Haiti yang sudah menderita sebelumnya.

Kekuatiran presiden Haiti terbukti seminggu setelah kejadian tersebut, tepatnya pada tanggal 16 Januari seorang perampok menembak mati seseorang yang berprofesi seba

gai penjual buah-buahan. Setelah melakukan aksi brutalnya, perampok tersebut ditangkap oleh pihak keamanan, namun beberapa saat kemudian keruman warga manjadi marah dan merebut perampok itu dari tangan polisi, lalu menyelesaikannya dengan proses hukum jalanan. Warga pun memukuli dan menyik

sa perampok itu di pinggir jalan. Tetapi aksi belasan warga itu tidak berhenti sampai di situ, setelah puas memukuli perampok, warga menutupinya dengan tumpukan sampah dan mengalungi leher perampok itu dengan ban bekas. Lalu, ban itu disulut api.

Metode ini juga dikenal dengan sebutan "Sowetan Necklace" yang biasa dilakukan oleh warga di Afrika Selatan. Aksi penyiksaan terhadap pelaku kejahatan juga terjadi di wilayah Del Mar, saat warga memergoki dua penjarah pada hari Minggu 17 Januari lalu. Warga yang marah langsung

meringkus kedua penjarah tersebut dan memukulnya hingga pingsan. Setelah puas memukul kedua penjarah, warga melanjutkan aksi mereka dengan menyeret

mereka sepanjang jalan Del Mar. Tidak diketahui nasib dua orang penjarah malang tersebut. Belum berfungsinya petugas berwenang di Haiti, memicu maraknya aksi penjarahan. Hukum di sebagian besar wilayah Port au Prince pun harus diselesaikan dengan aturannya sendiri. Seorang warga Haiti yang ikut dalam aksi pembantian perampok menjelaskan pada harian Telegraph : penyiksaan Ini memang bukan contoh penegakan hukum yang sesuai, tetapi jika bukan kami yang melakukan, orang lain juga akan melakukan hal serupa terhadapnya," .

Tidak adanya penegak hukum membuat kondisi di Kepulauan Karibia ini seperti rimba. Wilayah Petionville yang dikenal sebagai daerah mewah di Port au Prince, menjadi salah satu contoh wilayah di mana hukum tidak berlaku.

Hingga hari Minggu 17 Januari malam waktu setempat, mayat-mayat di tempat penampungan jenazah terus bertambah. Warga setempat menyatakan selain korba

n akibat akibat gempa, banyak korban tewas merupakan warga yang dibunuh akibat merampok. Sedikitnya 20 warga dibunuh akibat aksi perampokan dan penjarahan.

Pihak Palang Merah Internasional menyatakan; "Warga tidak perlu khawatir akan risiko penyakit dari mayat-mayat korban gempa. Satu-satunya yang menjadi masalah adalah bau yang tidak sedap yang berasal dari mayat korban," ucap Direktur Palang Merah Haiti Michaelle Amedee Gedeon.

Sementara para dukun voodoo telah menyampaikan keberatannya kepada

Presiden Haiti Rene Preval. Mereka menolak penguburan massal yang dilakukan dengan cepat tanpa ritual yang sesuai dengan ajaran voodoo dan menganggapnya sebagai tindakan penodaan terhadap tanah Haiti. Para dukun ini percaya jika warga yang tewas dapat bangkit kembali dengan sebuah ilmu supranatural.






Patroli Polisi siap siaga



Akibat aksi perampokan yang meraja lela dan jumlah bantuan yang kurang mencukupi, maka ribuan warga Haiti yang menjadi korban gempa berusaha keras untuk keluar dari Port au Prince. Mereka ingin keluar dari kota yang hancur lebur tersebut guna mencari bantuan serta menghindari aksi kekerasan yang tengah merajalela. Antrean panjang tampak terlihat saat warga berusaha menaiki bus yang menuju keluar Port au Prince. Minimnya p

asokan bahan bakar di Ibu Kota Haiti tersebut memaksa supir menagih tarif tinggi yang mencekik warga Haiti, di saat mereka sudah menderita akibat gempa.




Antrian panjang pengungsi menunggu bus untuk keluar kota




Hingga sepekan kemudian , korban tewas yang dikhawatirkan tersebut sudah mencapai 200 ribu jiwa. Sementara 1,3 juta warga kini dikabarkan kehilangan rumah yang mereka tempati. Mengungsi merupakan satu-satunya cara mereka un

tuk menyelamatkan diri, mengingat bantuan internasional belum terdistribusi dengan baik dan aksi penjarahan terjadi dimana-mana di seluruh ibu kota.

Bencana gempa yang mengerikan tersebut, seolah-olah masih belum bera

khir bagi penduduk termiskin di benua Amerika tersebut. Pada tanggal 20 Januari 2010, gempa susulan yang berkeuatan 6,1 SR.kembali menghancurkan kota tersebut. Keadaan kota Port au Prince semakin menderita, mayat-mayat yang sedang dicari dan diselamatkan, semakin tertimbun dibawah reruntuhan gedung dan rumah-rumah warga. Para regu penyelamat yang di datangkan dari Amerika, Inggris dan manca Negara lainnnya sudah merasa putus asa melakukan misi penyelamatannya. Pencarian korban gempa di Haiti mulai menunjukan titik jenuh saat regu penyelamat internasional mulai mundur satu per satu secara teratur. Sementara bantuan dinilai masih kurang untuk puluhan ribu warga yang terluka dan kehilangan rumah.

Seorang ibu yang memeluk kedua anaknya, sambil menangis menga

takan ; "Tuhan mau menghancurkan seluruh penduduk Haiti, karena mereka berperilaku buruk, karena mereka selalu memaki-maki dan berkata kas

ar,". Ibu tersebut berada di dalam tenda darurat yang dihuni oleh 6000 pengungsi di Place Saint-Pierre. "Kenapa gempa lagi?" teriaknya histeris. Seperti dikutip dari berita harian AFP, Kamis 21 januari 2010.







Regu penyelamat yang putus asa


Hingga hari kesepuluh, badan pangan PBB (WFP) terus mendistribusikan pangan ke wilayah gempa. WFP sebelumnya sudah menyiapkan bantuan pangan untuk 200 ribu orang yang dapat bertahan tujuh hari. Namun setelah memasuki hari kesepuluh, dipastikan bantuan pangan WFP tersebut sudah habis.

Untuk menindak lanjuti kekacauan yang terjadi pasca gempa, maka Dewan Keamanan PBB telah menyetujui permintaan dari Sekjen PBB untuk mengirim 3.500 pasukan penjaga perdamaian dan polisi tambahan ke Haiti. Penambahan pasukan ini akan mendorong jumlah pasukan perdamaian menjadi lebih dari 12.000 pasukan. Duta Besar Cina Zhang Yesui mengatakan, keputusan dewan dengan suara bulat untuk mengirmkan 1.500 polisi dan 2.000 pasukan penjaga perdamaian selama enam bulan itu untuk menunjukkan

pentingnya mendukung situasi pasca bencana gempa bumi di Haiti. Sekjen PBB Ban Ki Moon mengatakan, keputusan Dewan menyetujui permohonan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberi pesan kepada orang-orang Haiti bahwa dunia bersama mereka.


KILAS BALIK

Geografis Haiti

Haiti merupakan Negara republika yang terletak di sebelah barat pulau Hispaniola di Laut Karibia, bertetangga pada pulau yang sama dengan Negara Republik Dominica di sebelah timurnya. Walaupun Dominica dan Haiti terdapat dalam satu pulau, tetapi dalam kenyataannya nama pulau tersebut tidak tercantum di dalam peta dunia karena kedua Negara yang bertolak belakang dan saling bermusuhan tersebut telah membagi 2 pulau menurut nama Negara masing-masing. Penduduk Haiti berjumlah sekitar 8,7 juta jiwa ,sedangkan di Ibu kotanya Port au Prince bermukim sekitar 2,7 juta jiwa. Luas daerah Negara Haiti 27.750 km persergi sehingga pulau ini termasuk pulau terpadat penduduknya didunia. Penghasilan utama dari negara ini adalah produksi gula tebu dan parawisata. Bahasa nasionalnya adalah bahasa Perancis dan bahasa penduduk aslinya adalah bahasa Creole. Penduduk asli Haiti berkulit hitam yang pada mulanya berasal dari ras Afika yang dibawa oleh bangsa Spanyol dan Perancis pada pertengah abad ke 15 untuk dipekerjakan sebagai buruh perkebunan tebu di pulau tersebut.

Situasi Kekacauan di Haiti

Sebenarnya Haiti adalah Negara pertama yang menyatakan kemerdekaannya di Amerika Latin dan di kepulauan karibia, namun kebanggaan bangsa Haiti tidak dapat bertahan lama dibandingkan Negara-negara tetangganya akibat karakter bangsa Haiti yang selalu berbuat kekacauan, pemerintahan yang korup dan diktator, kekerasan yang tidak habis-habisnya dan perusakan lingkungan alam yang semena-mena, menyebabkan seluruh rakyat menjadi masyarakat termiskin di seluruh belahan benua Amerika. Sikap tidak peduli dan keras kepala bangsa Haiti dipicu oleh kebudayaannya yang didominasi oleh kaum Voodoo dimana musik, hura-hura, drum, tari-tarian, mitos dan mistik merupakan bagian dari ritual voodoo. Selama bertahun-tahun Haiti dipimpin oleh seorang diktator Voodoo yang terkenal dengan kebrutalannya antara lain Francois danamp, Papa Docdanamp, Duvalier, dan anaknya Jean Claude alias Baby Doc. Ketidak stabilan , kekerasan dan kehancuran Haiti semakin memuncak semenjak tahun 1980 sehingga merusak seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan negaranya. Dilain pihak acara-acara ritual Voodoo justru menambah pemasukkan dari sektor pariwisata untuk menarik para wisatawan dan turis asing bersenang-senang di pulau Haiti yang terkenal indah dan menawan itu. Palau Haiti dapat diibaratkan sebagai pulau Bali nya benua Amerika.

Rakyat Haiti yang tertindih sangat berharap banyak kepada pemimpinnya yang baru Jean Bertrand Aristide yang diangkat menjadi Presiden pada tahun 1990. Mereka menggantungkan harapan besar kepada presiden baru itu untuk membenahi nasib rakyat menuju masa depan Haiti yang lebih baik. Namun harapan warga Haiti kembali musnah, karena pemerintahan Jean Bertrand Aristide kembali dirongrong oleh aksi unjuk rasa, demonstrasi dan pemberontakan untuk menjatuhkan diriya. Pada bulan Oktober tahun 2003 sudah mulai terjadi gelombang unjuk rasa memaksa Aristide untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dan puncaknya terjadi ketika sekitar 4 ribu massa melakukan aksi unjuk rasa pada pertengahan bulan Februari 2004 di ibu kota Haiti, Port Au Prince. Aksi demo tersebut kemudian berkembang menjadi bentrokkan dengan pendukung Aristide. Batu-batu melayang-layang diudara, aksi pembakaran ban mobil terjadi di seluruh kota, jalan-jalan utama diblokade oleh kedua belah pihak yang berseteru, beberapa orang korban berjatuhan akibat luka-luka dan tembakan peluru aparat keamanan . Aristide di tuntut mundur dengan tuduhan telah melakukan kecurangan dalam Pemilu. Pemerintahan Aristide yang memenangkan Pemilu secara Mutlak pada tahun 2000 , dianggap gagal melaksanakan pemerintahan. Aristide dianggap otoriter dan menyebabkan kemiskinan bertambah parah dan penahanan terhadap lawan-lawan politiknya semakin meningkat.

Menghadapi gelombang aksi unjuk rasa tersebut, Aristide mengambil keputusan untuk menggelar kembali pemilihan parlemen dalam waktu 6 bulan ke depan. Namun, keputusan tersebut ditentang keras oleh lawan-lawan politiknya, sementara lembaga internasional Hak Azazi Manusia di PBB meragukan keberhasilan Aristide untuk melaksanakan pemilihan umum tersebut karena situasi keamanan Negara yang semakin kacau dan tidak terkendali. Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan yang khawatir akan situasi politik di Haiti. Kaum pemberontak dan gerilyawan yang dipimpin oleh Guy Philippe sudah bergerak mendekat untuk menduduki ibukota. Desakan-desakan dari komunitas internasional, negara-negara Karibea, dan Amerika Serikat, serta mendekatnya kaum pemberontak ke ibukota Haiti, akhirnya pada tanggal 30 Mei 2004 Presiden Haiti Jean Bertrand Aristide mengambil keputusan untuk meletakkan jabatannya dan keluar dari Haiti untuk mengasingkan diri. Aristide dan keluarganya melarikan diri ke Negara Afrika Utara melalui Negara tetangganya Jamaika dengan bantuan pasukan Amerika. Namun Amerika membantah telah membantu pelarian Aristide. Sementara itu hubungan Haiti dengan Jamaika sempat putus karena diduga Jamaika membantu pelarian mantan president Haiti , Aristide tersebut.

Pemimpin gerilyawan Guy Philippe akhirnya memasuki ibukota Haiti, Port au Prince, dan menduduki istana Bozize dan menyerukan rekonsiliasi nasional. Pemerintahan Haiti baru pasca pemberontakan mulai terbentuk dengan terpilihnya Gerard Latortue, seorang mantan pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadi Perdana Menteri (PM) baru Haiti, pasca pemberontakan yang terjadi di Haiti selama beberapa pekan. Sekarang Republika Haiti dipimpin oleh Presiden Rene Preval dan perdana mentri Jean-Max bellerive.

Agama dan Kebudayaan

Hampir seluruh penduduk Haiti menganut agama Kristen yang terdiri dari sekitar 80% Katolik dan 20% Protestan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, warga Haiti selalu melaksanakan ritual agama nenek moyang bangsa Afrika yaitu agama Voodoo. Hal yang menarik yang terjadi di Haiti adalah bahwa 100% dari penganut Kristen tersebut menyatakan dirinya tetap menjalankan ritual Agama Voodoo. Para penginjil dan pendeta Kristen dianggap gagal dalam mengembalikan domba-domba Haiti yang tersesat tersebut kedalam ajaran murni kristiani. Rakyat Haiti lebih tertarik mengikuti acara ritual Voodoo dari pada mengahadiri acara Missa di Gereja, sehingga gereja-geraja akan kosong ketika diadakan upacara ritual Voodoo.

Ritual agama Voodoo

OMBU Ukunge, 22 tahun, tampak memejamkan mata. Pemuda bertubuh kekar itu sedang melangsungkan perkawinan dengan perempuan pujaannya di sebuah kuil Voodoo di ibukota Port au Prince pada tanggal 15 Maret 2003 yang lalu . Seorang mambo, perempuan pemimpin agama Voodoo, terlihat khusyuk berdoa. Lantunan mantra sakti lamat-lamat memecah kesunyian. Belasan lelaki bertelanjang dada yang mengelilingi mempelai memanggil-manggil sosok Damballah, dewa pelindung penganut Voodoo. Peristiwa pernikahan itu pekan lalu menjadi perhatian warga Haiti. Itulah perkawinan pertama setelah Presiden Haiti, Jean Bertrand Aristide, menjadikan Voodoo sebagai agama resmi negara. Status perkawian secara Voodoo tersebut sama nilai dan syah-nya dengan perkawinan secara Katolik Roma atau Protestan, demikian dilaporkan oleh surat kabar La Nouvellist.

Keputusan kontroversial ini sempat mengguncang Gereja Katolik Roma. Soalnya, Aristide selama ini dikenal sebagai penganut Katolik Roma yang taat. Pria berusia 56 tahun ini dibesarkan di sebuah seminari. Bahkan, sebelum terpilih sebagai Presiden Haiti pada 1990, Aristide sempat menjadi pendeta di sebuah gereja tua di Port Au Prince, ibu kota Haiti. Dengan keputusan Aristide, segala aktivitas ritual Voodoo seperti ; perkawinan, upacara-upacara agama, hingga ritual-ritual pada acara kenegaraan sudah tidak dianggap illegal lagi. “Voodoo adalah udara segar yang dapat dihirup oleh setiap warga Haiti,” ujar Aristide. Aristide tak asal bicara. Bagi Haiti, Voodoo memang menjadi napas kehidupan. Kematian, penyakit, kegagalan panen, juga berita gembira selalu dikait-kaitkan dengan Voodoo. Tak aneh, ada joke menarik soal komposisi agama di Haiti: “80 persen Katolik, 20 persen Protestan, tetapi 100 persen Voodoo”.

Namun, Voodoo sebenarnya bukan kepercayaan asli Haiti. Menurut E. Belgum, ahli agama yang menulis buku Voodoo (diterbitkan Greenhaven Press, San Diego, 1991), Voodoo lahir di kawasan Afrika Barat. Sejak abad pertengahan, suku Yoruba , suku ini sekarang banyak bermukim di Togo, Benin, dan Nigeria telah menjalankan pelbagai ritual Voodoo. Dalam bahasa Yoruba, kata “voodoo” sebenarnya berarti “roh para leluhur”. Dari kawasan Afrika Barat inilah, pada abad ke-18, Voodoo bermigrasi ke Haiti. Para budak Negro yang diculik tentara Spanyol, dan dipekerjakan di pelbagai perkebunan tebu di Haiti, menjadikan voodoo sebagai “sang dewa penolong”.

Presiden Aristide, yang belakangan gemar mengusungtheologi pembebasan, punya kata-kata yang sangat hebat. Saat meresmikan Voodoo sebagai agama resmi bagi Haiti, ia berujar, “Barangkali, kebenaran bukanlah monopoli satu agama.”

Sebelumnya Vodoo dilarang di bawah pemerintahan Perancis di negara Karibia tersebut karena kepercayaan itu dianggap sebagai cara bagi budak untuk menentang pemerintah kolonial mereka.

Berbagai kegiatan penduduk Haiti dilaksanakan denga acara ritual agama Voodoo seperti acara pernikahan, kelahiran bayi, acara kematian, menolak atau menyembuhkan penyakit, menolak bala, pesta-pesta, upacara keberuntungan, meramal nasib, dan lain-lain sebagainya.

Di dalam upacara voodoo terdapat beberapa unsur penting antara lain ; dipimpin oleh seorang pendeta voodoo, adanya api , adanya mantra-matra, adanya seseorang mediator yang akan menjadi wadah untuk dimasuki oleh roh , adanya musik , adanya tari-tarian khas ala Haiti, nyanyi-nyanyian, panitia atau orang yang meminta acara diadakan, serta sejumlah orang atau penonton yang menyaksikan.

Dalam ajaran Voodoo terdapat beberapa dewa-dewa. Dewa utamanya adalah Bondye dan pesuruhnya adalah Lwa yang selalu berhubungan dengan manusia. Salah satu karakteristik Voodoo adalah pemujaan terhadap kematian dan mencegah serangan setan-setan melalui mantra-mantra. Manisfestasi dari dewa-dewa yang dapat berhubungan dengan manusia dalam pemujaannya adalah dewa Erzulie pembawa cinta dan kasih sayang, dewa Simbi dewa hujan

dan magic, Kouzin Zaka dewa hasil pertanian dan The Marasa dewa pemberi anak kembar dan banyak lagi dewa-dewa yang mereka panggil dalam setiap acara ritual voodoo.

Satu atau dua hari sebelum acara dimulai, pengikut menyajikan hidangan dari daging unggas dan berbagai macam makanan lainnya. Pada saat acara akan dimulai mereka menyanyikan sebuah lagu perkenalan untuk dewa Loa yang diiringi oleh musik gendang. Nyanyian tersebut ibarat sebuah mantera untuk memanggil roh-roh supaya hadir dalam acara mereka. Ketika acara dimulai maka yang punya hajat akan segera memperoleh keberuntungan. Kemudian acara dilanjutkan dan dipimpin oleh seorang pendeta Voodoo. Pendeta akan meminta sebotol minuman champagne lalu menyalakan api dari sebuah lilin atau obor sambil membuat gerakan melingkar dengan uluran tangannya. Tidak lama kemudian sang pawang atau pendeta voodoo membacakan mantera-matera untuk memanggil roh-roh para leluhurnya. Bagi yang beruntung, roh-roh yang dipanggil akan masuk kedalam tubuh orang yang terpilih, dimana orang tersebut seperti dalam kesurupan , setengah sadar dan kadang-kadang berbicara meminta sesuatu yang dikehendakinya, atau dapat juga dia pingsan lalu pawang voodoo memegang pundak orang tersebut sambil membaca mantra-mantra untuk menentramkannya. Kadang kadang di dalam upacara ritual voodoo tersebut si media atau orang yang dimasuki roh leluhur dapat berkelakuan diluar nalar dan akal sehat seperti, menyulut api ke dalam mulutnya, memotong hewan untuk dikurbankan dengan hanya menggunakan giginya, tidak mempan ditusuk dengan benda tajam dan ada juga tidak mati bila kubur hidup-hidup. Pertunjukan di dalam acara ritual Voodoo tersebut disesuaikan dengan maksud dan tujuan ritual yang akan dilaksanakan. Salah satu bentuk upacara voodoo yang terkenal adalah penyembuhan penyakit dengan cara menusuk-nusuk boneka. Saat itu, seorang mediator wanita yang kemasukan menggigit leher ayam dengan giginya kemudian dukun Voodoo menampung darah ayam itu ke dalam sebuah gelas kosong, lalu meminumnya dalam iringan gendang dan aroma asap dupa. Sedangkan wanita lainnya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan lidahnya bergerak-gerak ke luar, menyerupai lidah ular. Selama acara ritual voodoo masih berlangsung, maka irama musik dari pukulan gendang tidak henti-hentinya bersahut-sahutan yang diiringi oleh nyanyian dan tarian dari beberapa orang yang bergerak membentuk lingkaran.






Ritual Vodooo di depan rumah


Di dalam acara ritual Voodoo, seorang pendeta atau pawang sangat dihormati , dikagumi dan sekaligus ditakuti karena dia mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam memimpin sebuah acara. Mediator yang sudah kemasukan roh atas permintaan pawang dapat menjadi suruhan yang sangat patuh kepadanya, mediator dapat disuruh apa saja oleh sang pawang. Acara ritual Voodoo memang penuh dengan mistik dalam alam roh, sehingga setiap peserta dan penonton semakin senang dan ketagihan untuk melaksanakan ritual-ritual voodoo berikutnya.

Keputusan Presiden Aristide menjadikan Voodoo sebagai “agama” resmi negara merupakan momen bersejarah bagi mereka. Soalnya, bahkan di negara-negara Afrika Barat, tempat asal kepercayaan Voodoo, negara tak mengakui Voodoo sebagai agama resmi. Untuk mengubah persepsi dunia, pelbagai kampanye dan penjelasan soal Voodoo dilakukan secara aktif. Di Amerika Serikat, khususnya di New Orleans, pelbagai perangkat kebutuhan penganut Voodoo diperdagangkan secara bebas. Mereka telah menggelar acara ritual mistis ala Voodoo secara terbuka.

Voodoo, kebebasan Sex dan Parawisata Haiti

Pada acara ritual agama Voodoo, kaum homosex mendapat tempat yang baik dan boleh saja berperan secara aktif dalam setiap ritual agama voodoo. Suatu hal yang sangat bertentangan dalam ritual agama katolik yang tidak menerima dan mentolerir kaum homosex berada di dalam gereja. Sebaliknya agama voodoo di Haiti sangat toleran dan terbuka kepada siapa saja termasuk para kaum homosek yang mengalami sex menyimpang tersebut. Para penganut agama voodoo Haiti berpendapat bahwa orientasi sex merupakan bentuk anugrah Tuhan terhadap seseorang, dimana seorang yang homosek dapat memilih pasangannya sesuka hatinya begitu juga yang menganut heteroseksual dapat memilih apa yang disukainya. Menurut agama voodoo juga, kaum gay akan mendapat perlindungan dari dewa Erzulie Freda dan Loa yang merupakan lambang dewi cinta dan kecantikan. Dewa itu begitu cantiknya sehingga kaum gay merupakan bayangan dari dewi cinta itu dalam acara keagamaan voodoo. Menurut kepercayaan mereka, dewi Erzulie lah yang menyebabkan kaum laki-laki menjadi gay, sementara dewi Erzulie Dantor merupakan perumpamaan dari seorang wanita lesbian. Karena ke lesbian-an dewi itulah dia mempunyai banyak anak dari suami-suaminya yaitu dewa Simbi dan dewa Ti Jean Petro, walaupun sebenarnya dia lebih menyukai kaum wanita.

Lagipula orientasi sexualitas seseorang merupakan sifat yang datang secara otomatis ke dalam pribadinya dan sifat sexualitas seorang gay sangat berhubungan erat dengan faktor keturunannya. Jadi orang Haiti percaya bahwa sifat homosek merupakan faktor genetik dari seseorang yang berasal jalur keturunannya atau berasal dari keturunan saudara sepupunya.

Walaupun begitu, kelompok voodoo Haiti yang berada di Philadelhia dan Pennsylvania menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin manusia dengan dewa Lwa, itu hanya keinginan mereka untuk tujuan bisnis semata. Kita tidak dapat memaksa Tuhan untuk menyetujui keinginan sek kita. Kami kira hal tersebut merupakan penyimpangan dari tradisi agama Afrika, dan itu harus segera dihentikan.

Selama perayaan Voodoo, baik hounga (pendeta pria), mambo (pendeta wanita) maupun hounsi (mediator dan peserta) menari mengelilingi Poteau-mitan sampai suatu keadaan dimana salah seorang dari mereka akan didatangi oleh roh Loa. Siapa saja dapat dimasuki oleh Loa baik laki-laki maupun perempuan dan tidak memandang apakah dia Gay atau Lesbian. Selama kerasukan itu, mereka berdansa dan menari-nari persis seperti gerakan dewa Loa dan mereka melakukan dengan sangat patuh dan penurut.

Seorang penganut Voodoo Severina KM Singh menuturkan ; Saya mempunyai teman pria gay yang ikut dalam tarian Voodoo, dan saya kagum padanya setelah dewa Loa memasukinya. Saya sangat senang menyaksikan dan begitu kagum dengan ritual yang dia lakukan, gerakan dan tarian yang dia mainkan sangat mengagumkan bagi saya dan saya sangat tertarik padanya. Kalau anda begitu tertarik kepada seseorang , maka perasaan anda akan dipengaruhi oleh orientasi sex anda. Saya kenal banyak pria gay disana dan semua berbaur tanpa tekanan dan rasa cemas. Para penganut Voodoo percaya bahwa akan terjadi proses pemindahan roh dalam diri seseorang. Artinya jiwa saya dapat masuk ke dalam tubuh pria hitam pada satu waktu dan kedalam tubuh wanita di lain waktu. Tidak peduli apakah orang itu mempunyai sifat Lesbian, Gay, Bisexual atau Transsexual (LGBT).

Kekacauan, kemiskinan dan ketidak stabilan politik di Haiti menyebabkan penduduk mencari kesenangan, kebutuhan hidup dengan cara yang lain. Pestival dan parade besar-besaran yang dilakukan dalam kegiatan agama Voodoo menghasilkan devisa dalam industry parawisata Haiti yang meningkat dengan tajam sedangkan pendapatan penduduk dari para turis dapat memperbaiki kebutuhan hidupnya. Para turis asing sangat tertarik untuk datang mengunjungi dan bersenang-senang di pulau dewata itu. Terutama kelompok-kelompok kaum Gay dan Lesbian sedunia dengan senang hati akan meluangkan waktunya untuk menikmati kebebasan mereka di pulau nirwana itu. Diantara organisasi Gay dunia yang ikut bergabung sebagai pemerhati kaum Gay Haiti antara lain adalah ;

-. GCN (Gay Christian Network) suatu organisasi Gay dunia yang menjembatani perbedaan pandangan antara kaum homosex dengan pihak Gereja dimana kelompok ini secara rutin mengadakan pertemuan tahunan di berbagai negara dunia yang beranggota lebih dari seribu orang.

-. IGLHRC (International Gay Lesbian Human Right Comission). Sebuah kelompok pembela kaum gay dan lesbian sedunia dimana kelompok ini hadir untuk mendidik dan mendukung hak-hak kaum gay, mencegah berjangkitnya virus HIV, dan mendukung kelompok-kelompok gay serta membantu perlindungan terhadap hak-hak para pekerja sek transeksual.

-. HGB (Haiti Gay Bars) sebuah kelompok kaum Gay Haiti yang berkedudukan di ibukota Port au Prince untuk melayani para turis yang singgah di Bar dan club-clubs istimewa di kota setempat untuk bersenang-senang.

-. SEROvie yaitu sekelompokpemerhati kaum Gay yang melayani berbagai macam keluhan mereka.

-. Dan masih banyak lagi organisasi pemerhati kaum Gay , lesbian dan transsexual (LGBT) yang tidak membawa bendera .

Aktifitas homosek di Haiti telah dilegalkan sejak tahun 1986, khususnya untuk orang yang berumur diatas 18 tahun, namun tidak diperoleh keterangan lebih lanjut apakah ketentuan ini juga berlaku untuk para prajurit militer Haiti.

Sekarang, wabah AIDs merupakan hal yang sangat mengkuatir di Haiti. Penyakit ini bukan saja disebabkan oleh gaya hidup penduduk lokal , tetapi lebih diperparah oleh sikap para turis Homosex mancanegara yang datang dan menginap di Haiti. Bujuk rayu turis dengan uangnya, seseorang dapat diajak tidur dengannya, sebaliknya jika tidak memiliki cukup uang, maka kesenangan akan diberikan dengan cuma-Cuma. Sebenarnya ini merupakan salah satu bentuk dari prostitusi tetapi mereka tidak menyadarinya .

Sampai pada tahun 2010 ini, belum satupun dari anggota legislatif Haiti yang tertarik untuk mencegah ketakutan dan diskriminasi akibat kelainan orintasi sek tersebut. Dan tidak seorangpun anggota parlemen Haiti mendukung program perbaikan penderita LGBT (Lebian Gay Bisex dan Transexual) yang menyebar di Haiti. Bahkan perdana mentri Haiti Michel Pierre Louis di isukan sebagai seorang homosex, namun dia membantah keras rumor tersebut. Pada pemerintahan diktator Papa Doc, juga tidak pernah terungkap keberadaan kaum homosex dipemerintahannya, namun rumor tentang pejabat pemerintah yang bisek sudah tersebar luas di masyarakat.

Dari hasil survey 2005 , sekitar 60% penduduk Haiti hidup dalam keadaan melarat, dan lebih 2% diantaranya mengidap penyakit HIV. Saat ini diperkirakan 4- 6% penduduk Haiti terinfeksi HIV dan 13% diantaranya sudah menularkan penyakit itu kepada lingkungan dan keluarganya. Bahkan menurut hasil survey pemerintah Haiti (PLNS) menjelaskan bahwa 25% dari pekerja sex sudah terjangkit HIV dan beriko untuk menularkannya.

Selagi keadaan politik Haiti masih tidak stabil , migrasi penduduk ke kota terus berlanjut , kemiskinan masih menjadi momok serta prilaku penduduk yang tidak peduli , maka resiko epidemi HIV semangkit tinggi di Haiti.

PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA VOODOO

1. Voodoo adalah Agama yang memuja iblis

Al Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa ritual agama yang mengikut sertakan setan, iblis dan jin-jin yang kafir merupakan perbuatan syrik yang mempersekutukan Allah. Ketentuan terhadap hal ini di tunjukan di dalam Al Qur’an surat An Nisaa’ ayat 117 yang berbunyi ;

إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ

إِلا شَيْطَانًا مَرِيدًا

“ sesunggunya yang mereka puja selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan sebenarnya mereka hanyalah menyembah setan yang engkar ( Qs An Nisaa’ 4:117) “

2. Voodoo adalah prilaku setan

Dalam ritual acara voodoo sering kali mereka meminum minuman keras yang memabukkan untuk menghangatkan suasana menjadi lebih meriah dan asyyiik. Minuman beralkohol yang disukai adalah yang bermutu terbaik seperti champagne merek Barbancourt. Dalam keadaan setengah sadar, alunan musik yang semakin keras dan cepat menyebabkan para penari semakin asyiik untuk masuk kedalam khayalan dibawah alam sadar mereka. Dalam kondisi yang tidak terkontrol oleh akal sehat tersebut, mereka ingin melakukan perbuatan maksiat lainnya sesuai dengan bisikan setan yang sudah menyatu dengan naluri mereka seperti bermabuk-mabukan, berbuat maksiat, berjudi dan lain sebagainya. Al Qur’an menjelaskan bahwa perbuatan dan tingkah laku mereka adalah cara-cara setan dan iblis untuk menyesatkan manusia , seperti yang tercantum pada Surat SURAT 5. AL MAA-IDAH ayat 90 yang berbunyi ;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ

الأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ

الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“ Wahai orang-orang yang beriman, ketahuilah bahwa sesungguhnya meminum minuman yang memabukkan ( khamar), berjudi, menuja-muja setan (berhala), mengundi nasib dengan panah, itu semua termasuk perbuatan keji yang dilakukan oleh setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat kebaikan (dikemudian hari) ( qs Al Maa’idah 5:90)”

3. Upacara ritual Voodoo biang kejahatan

Bagi mereka yang sudah kemasukkan setan, apapun yang diperintahkan kepadanya, maka mereka dengan suka cita akan mengikutinya. Bermabuk-mabukan, berjoget sampai pagi, berhura-hura, bersenang-senang dan segala perbuatan setan lainnya merupakan perbuatan yang menyenangkan bagi mereka. Mereka sudah tidak memiliki kontrol hati nurani untuk membedakan perbuatan baik dan jahat. Mereka melakukan segala sesuatu menurut mamfaat kesukaan dan kesenangan pikiran mereka. Maka apabila kesenangan itu berbenturan dengan kepentingan orang lain, tentu saja akan menimbulkan perselisihan yang akan mengundang pertengkaran dan perkalahian. Maka Al Qur’an menerangkan, bahwa pemujaan dan perbuatan yang berkerjasama dengan setan dapat menyuburkan bibit perselisihan, pertengkaran dan perbuatan kriminal lainnya. Maka wajar saja apabila di Haiti sampai sekarang , unsur-unsur tindak kekerasan dan perselisihan terus subur di dalam sistim masyarakatnya. Sebagaimana keterangan di dalam Al Qur’an di dalam surat Al Maa’idah ayat 91 yang berbunyi ;

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ

وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ

عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ

مُنْتَهُونَ

“ Sesungguhnya setan-setan itu bermaksud hendak menimbulkan perselisihan dan kebencian di antara kamu karena kamu meminum khamar (mabuk-mabukan) dan berjudi, dan melalaikan kamu dari mengingat Allah serta shalat; maka hentikanlah perbuatan (tekutuk) itu ( Qs Al Maa’idah 91)”.

4. Ritual Agama Voodoo adalah angan-angan kosong bisikan Setan

Bangsa Haiti merasa bangga dengan agama Voodoo yang menjadi agama nasionalnya. Ritual agama voodoo telah mengangkat martabat kebangsaan mereka, agama voodoo telah meningkat pendapatan penduduk di sektor parawisata dan harga diri bangsa Haiti. Dengan agama voodoolah mereka memperoleh kebebasan dalam mencari kenikmatan hidup yang selama ini tekekang oleh belenggu dan penindasan pemerintah yang berkuasa. Namun ternyata kebebasan yang diberikan oleh agama voodoo tidak dapat menghindari mereka dari masaalah lain yang tidak kalah kejamnya dari pada kemiskinan dan penindasan penguasa yang diktator. Seperti misalnya ; kejahatan yang ada dimana-mana, berjangkitnya penyakit HIV /AIDs akibat kebebasan seksual , prilaku LGBT (Lesbian Gay Bisex Transexual) yang semakin terang-terangan serta prostitusi yang tumbuh subur akibat kemajuan industry parawisata yang pesat. Hal ini menunjukkan bahwa bisikan setan melalui acara-acara ritual voodoo telah berhasil merasuki jalan pikiran para pendeta voodoo beserta para pengikutnya.

Allah telah mengingatkan seluruh manusia agar tidak terperdaya oleh bisikan atau bujukan setan yang akan merugikan kehidupan manusia yang mengikutinya. Peringatan Allah ini terdapat di dalam Al Qur’an pada surat Qn Nisaa’ ayat 120 yang berbunyi ;

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلا

مَحِيصًا

“ Setan-setan itu hanya memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menj

anjikan apapun kepada mereka selain tipuan (khayalan) belaka (qs AN NIsaa’ 4:120) “.

5. Setan melalui ritual Voodoo telah berhasil memperoleh bagiannya

Adalah kodrat dan prilaku setan untuk selalu memperdaya tatanan kehidupan seluruh umat manusia agar manusia itu lupa diri dalam mencari kebenaranan dan keselamatan hidupnya sendiri. Setan sudah berhasil merusak tatanan kehidupan bangsa Haiti melalui bisikannya di dalam setiap ritual agama Voodoo yang di ajarakan oleh para pendeta kepada pengikut-pengikutnya. Setiap warga yang pernah terlibat dalam acara ritual tersebut akan merasa ketagihan dan ingin mengulanginya kembali. Begitulah wujud dari angan-angan bisikan setan yang sangat sukses diikuti oleh seluruh penganut agama Voodoo di Haiti tersebut. Kebanggaan dari setan-setan yang berhasil memperdaya kehidupan manusia , telah diterangkan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an pada surat An Nisaa’ ayat 118 yang berbunyi ;

لَعَنَهُ اللَّهُ وَقَالَ لأتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيبًا

مَفْرُوضًا

“ dan setan itu mengatakan: " Aku benar-benar akan mengambil bagian dari orang-orang penyembah Allah yang sudah ditentukan untuk ku, (QsAn Nisaa’ 4:118) “

6. Pengikut agama Voodoo adalah pengabdi Iblis

Adalah suatu kebanggan bagi iblis setelah berhasil memperdaya umat manusia untuk mengikuti jalan yang sesat. Manusia yang sudah kemasukan setan akan mematuhi segala perintah iblis. Pendeta Voodoo melalui mantra-mantranya berhasil memasukkan iblis kedalam jiwa mediator untuk tuduk melaksanakan segala perintah yang diberikan. Seorang peminta bantuan kepada pendeta voodoo akan menuruti segala permintaan yang disayaratkan padanya, sedangkan seorang yang menjadi mediator akan melaksanakan semua perintah yang diberikan padanya walaupun perintah tersebut tidak masuk akal. Seperti membunuh ular atau ayam dengan giginya, lalu darahnya ditampung ke dalam sebuah gelas kosong untuk diminumnya, atau menyalut api dengan mulutnya, merubah wujud penampilan dirinya, dan lain sebagainya dimana mereka akan mengikuti semua perintah pawangnya. Kebodohan manusia yang telah terjerat oleh tipu daya Iblis, telah diterangkan di dalam Al Qur’an di dalam surat An Nisaa’ ayat 119 yang berbunyi ;


وَلأضِلَّنَّهُمْ وَلأمَنِّيَنَّهُمْ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ

آذَانَ الأنْعَامِ وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ

وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ

خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا

“ dan aku iblis benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan aku bangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (menyembelih binatang) , lalu mereka benar-benar melaksanakannya, dan aku akan menyuruh mereka (merubah bentuk mereka) dari ketentuan Allah, lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata (qs An

Nisaa’ 4:119)”.

7. Setan telah membelenggu mata hati penganut agama Voodoo

Kebebasan dan kesenangan hidup sementara yang mereka dapatkan dari ritual agama Voodoo telah mengakibatan para penganutnya merasa bangga dan hanyut oleh angan-angannya, sehingga hatinya tertutup untuk mendapatkan jalan kebenaran. Mereka terbenam dalam lumpur kegelapan dan tidak ada kesadaran bagi mereka untuk memohon ampun pada Allah SWT agar mereka dapat petunjuk yang benar karena iblis sudah berhasil membangkitkan kebanggaan mereka. Allah SWT dalam Al Qur’an sudah memberikan peringatan agar pengikut setan bersegera mengakui kesalahannya lalu bertobat dengan muka tertunduk pada Allah SWT, seperti yang dijelaskan pada Surat Al An’aan ayat 43 yang berbunyi ;

فَلَوْلا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ

قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا

يَعْمَلُونَ

“ Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka keindahan dari apa yang selalu mereka kerjakan ( Qs Al An’aam 6:43) “ .

8. Gempa dahsyat adalah puncak dari peringatan Allah kepada bangsa Haiti

Jauh sebelum bencana gempa terjadi, bangsa Haiti sudah menderita banyak cobaan, seperti kemiskinan, hidup dibawah tekanan dan ketakutan dari ancaman para penguasa diktator, kekerasan dan kekacauan diseluruh negri. Namun semua hal itu tidak menyebabkan bangsa Haiti sadar akan kekeliruannya selama itu. Bangsa Haiti justru membuat kekeliruan baru dengan membenarkan ajaran setan dan membiarkan prilaku sex menyimpang berjangkit di kalangan remaja atau generasi mudanya. Maka cobaan yang lebih besar dari Allah SWT akhirnya mereka alami dengan guncangn gempa yang berdampak kehacuran yang hebat dan mengerikan. Allah di dalam al Qur’an telah menerangkan pada surat al Al An’aam ayat 44 yang berbunyi ;

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ

أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا

أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Qs AL A’aam 6:44)”.

9. Kebanyak penduduk Haiti hanya ikut-ikutan dalam agama Voodoo

Suatu hal yang sangat aneh dan janggal, dimana seluruh penduduk Haiti yang mengaku 100% sebagai penganut agama Kristen , tetapi dalam kenyataannya, mereka mengakui dan menjalankan ritual agama voodoo sebagai agama nenek moyang mereka. Padahal di negri asal agama voodoo di Afrika seperti Negara Kongo, Ghana, ataupun Negeria, tidak menjadikan ritual kepercayaan Voodoo sebagai agama resmi Negaranya. Masih banyak penduduk Haiti yang tidak mengerti bagaimana ritual Voodoo dapat dijadikan pegangan hidup dan bernegara di Haiti. Kebanyakan dari mereka hanya mengikutinya saja tanpa pengetahuan yang benar. Sepertinya agama Kristen tidak memberikan mamfaat yang baik untuk merubah kehidupan dan akidah keimanan mereka sehingga mereka kembali ke agama pemujaan setan dan berhala. Al Qur’an telah menggambarkan tabiat orang-orang yang lemah iman ini di dalam surat Al An An’aam ayat 113 yang berbunyi ;

وَلِتَصْغَى إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

بِالآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ

مُقْتَرِفُونَ

“ Dan supaya pemikiran orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung melaksanakan bisikan (setan) itu, mereka merasa suka kepadanya dan mereka mengerjakan apa yang setan kerjakan (Qs Al An’aam 6:113)” .

10. Pendeta voodoo bersekutu dengan setan untuk menyesatkan Umatnya

Peranan pendeta dalam melaksanakan ritual voodoo sangat dominan sekali. Tanpa kehadiran Pendeta voodoo, maka acara ritual voodoo adalah suatu keniscayaan. Pendeta voodoo sangat dihormati, dikagumi dan sekaligus ditakuti oleh pengikut-pengikutnya. Semua ucapan , nasehat dan perintah pendeta voodoo akan segera diikuti tanpa banyak bantahan. Pendeta voodoo telah menunjukan kemampuannya dengan cara bersekutu dengan setan dan para jin yang berkemampuan hebat untuk menyesatkan para pengikutnya. Pengikut ajaran voodoo seolah-olah terhipnotis dengan kemampuan pendeta itu, sehingga mereka merasa senang dan mengikuti petunjuknya. Pada acara ritual berikutnya mereka merasa terikat untuk melanjutkannya. Begitulah perasaan kekaguman dan keindahan yang dibisikkan oleh setan kepada orang-orang yang tersesat dalam jalan yang gelap. Al Qur’an menerangkan tentang peranan pendeta voodoo itu sebagai manusia syrik untuk menyesatkan manusia. Seperti yang terdapat dalam surat al A’raaf ayat 202 yang berbunyi ;

وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لا

يُقْصِرُونَ

“ Dan kawan-kawan mereka (orang-orang yang bersekutu dengan setan) membantu setan-setan untuk menjalankan misi penyesatan itu dan

seterusnya mereka tidak henti-hentinya melakukan penyesatan ( qs Al A’raaf 7:202)”.

11. Sedikit sekali dari mereka yang menyadari kekeliruan tersebut

Bagi yang mampu menggunakan akal sehatnya, tentu mereka akan menyadari kekeliruan tersebut. Sedikit dari mereka yang menyadari bahwa ritual Voodoo adalah persekutuan antara manusia dan setan yang dapat menyebabkan manusia tersesat dan bertambah bodoh. Bagi yang mempunyai hati nurani dan jalan pikiran yang sehat tentu akan mencurigai permainan di dalam ritual voodoo yang menjurus kepada pekerjaan iblis. Al Qur’an menggambarkan tentang orang-orang menyadari kekeliruan tersebut dalam surat Al A’raaf ayat 201 yang berbunyi ;

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ

الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

“ Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari (bisikan dan permainan) setan, maka mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya .( qs Al A’raaf 7:201)”.

12. Prilaku LGBT Bangsa Haiti yang dilaknat Allah

Prilaku Sex menyimpang dari kebanyakan penduduk Haiti tidak dapat dicegah oleh siapapun juga,bahkan agama Voodoo sendiri ikut menyuburkan prilaku tersebut diantara penganutnya. Prilaku menyimpang dari penduduk Haiti ini ,mengingatkan kita kepada kejadian bangsa Sodom dan Gomora yang sudah dimusnahkan oleh Allah pada zaman Nabi Lut dan Nabi Ibrahim. Perintiwa ini telah diterangkan oleh Allah di dalam Al Qur'an pada surat AL A'raaf ayat 81 yang berbunyi ;


إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ

بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

" Kamu sebenarnya telah menghampiri kaum lelaki untuk melampiaskan syahwatmu, bukannya terhadap wanita , sesungguhnya kamu sekalian termasuk orang-orang yang melampaui batas ( Qs A'raaf 7:81)"...

Prilaku Sex menyimpang penduduk Haiti saat ini bahkan sudah melampaui batas dibandingkan terhadap prilaku menyimpang dari penduduk kota Sodom. Orang Haitu bukan saja menganut paham Gay (sesama kaum lelaki), tetapi lebih dari itu yaitu Lesbian (sesama Wanita), Bisex (prilaku sex ganda) dan Heterosex (saling bertukar pasangan). Maka tentu saja perbuatan terkutuk bangsa Haiti tersebut dilaknat oleh Allah SWT, sehingga gempa dahsyat sudah mengguncang negeri mereka.Dan apabila mereka masih belum menyadari kekeliruan mereka , maka suatu saat Allah akan mendatangkan hukuman yang lebih dasyat lagi pada saat mereka sedang lengah. Hal ini diterangkanoleh Allah pada saat penghancuran penduduk kota Sodom pada zaman nabi Lut, seperti yang diterangkan dalam surat Al A'raaf ayat 83 yang berbunyi ;

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ

مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

" Dan selanjutnya kami (Allah) turunkan kepada mereka hujan berupa batu-batu yang terbakar; maka lihatlah bagaimana akhirnya orang-orang yang bermuat maksiat itu (QS Al A'raaf 7:83)".


HAITI DALAM KENANGAN


Perkanpungan penduduk







































Panorama Haiti




















Kuil Voodoo

























Festival Tahunan Agama Voodoo


















































Rutual-ritual

































Ritual Mandi Suci Voodoo
































Disusun oleh : Rahmanhadiq

Referensi ;

1. Attendance high at Gay Christian Network Conference in Nashville

2. Haiti Akui Voodoo Sebagai Agama
3. HIV/AIDS in Haiti
4. Voodoo rites help spread HIV in Africa
5. African slaves transported to the Caribbean carried religious and spiritual beliefs with them
6. Donate to Gay & Trans People in haiti
7. Dukun Voodoo Haiti Tolak Pemakaman Massal
8. panik-gempa-susulan-guncang-haiti
9. PBB Tambah 3.500 Personel Pasukan Perdamaian di Haiti

10. Fourteen gay men killed during support meeting in Haiti
11.Focus On The Rainbow Focus On The Rainbow
New Media Publisher & WriterAbout Lyndon Evans
12.Gay And Lesbian Cruise Companies Raise Money For Haiti Relief
13. Gay Haiti
14. Gempa Guncang Haiti, Istana Presiden Ambruk
15. Hukum Rimba Berlaku di Haiti
16. gempa haiti video foto
17. Haiti
18. Haiti Gay Bars&type=sv&id=1986099
19. Haitian Vodou
20. Gay Haiti News & Reports
21. Voodoo